Usai kunjungan ke Satuan Narkoba Polres Garut, pengurus DPD Pergerakan Anti Napza Nusantara Amartha (PANNA) Kabupaten Garut melakukan silaturahmi ke Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Garut, Senin (07/05).
Dalam silaturahmi tersebut, Ketua DPD PANNA, Igie N Rukmana S Kom, didampingi Sekretaris Insan Hardiansyah SH beserta pengurus lainnya, bertemu dengan Kepala Sub Bagian Umum BNNK Garut, Asep Sahrudin SE, di ruang kerjanya Jalan Patriot No 3A, Kecamatan Tarogong Kidul. Dalam pertemuan tersebut, Igie mengungkapkan PANNA merupakan wadah berhimpun bagi organisasi anti narkoba yang ada di Indonesia. Fungsi PANNA tidak bedanya dengan Mitra BNN lainnya, yakni sama-sama sebagai wadah berhimpun organisasi dibidang anti narkoba.
BNNK Garut menyambut baik kehadiran pengurus DPD PANNA Kabupaten Garut dan berharap bisa menekan peredaran narkoba yang ada di wilayah Garut. |
“PANNA dalam pembentuknya akan membantu seluas-luasnya pihak BNN dan Kepolisian untuk berperan aktif melakukan Pencegahan, Pemberantasan, penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN). Kami saling koordinasi kepada seluruh masyarakat dan instansi terkait, untuk bersama-sama bertanggung jawab berpartisipasi memberantas narkoba,” tukas Igie.
Sementara itu, Kasubag Umum BNNK Garut, menyambut baik kehadiran PANNA ini. Pihaknya berharap ke depan, khususnya dengan keberadaan PANNA di Kabupaten Garut hendaknya bersinergi dengan BNNK dalam hal pemberantasan peredaran narkoba di Indonesia khususnya Wilayah Garut.
“PANNA sudah kami anggap bagian dari Mitra BNN. Jadi wajar rasanya untuk menjalin kerja sama dalam hal pemberantasan narkoba. Saya berharap dengan adanya PANNA bisa menekan atau mengurangi peredaran maupun pengguna narkoba. Karena bagaimanapun juga kita akan sulit bila sampai membersihkan, namun paling tidak bisa memutus mata rantainya,” ujar Asep Sahrudin, Senin (07/05).
Asep melanjutkan, bagi BNNK, untuk pemberantasan narkoba tidak bisa dilaksanakan sendiri. Pastinya imbuh dia, pihaknya butuh dukungan dari semua pihak termasuk dari PANNA. Dalam pemaparannya, Asep mengatakan banyak hal yang telah dilakukan pemerintah dan masyarakat guna mencegah peredaran gelap narkoba. Namun korban dari peredaran terus bertambah.
“Adanya rasa keprihatinan sosial yang tinggi atas generasi muda bangsa yang di ambang kehancuran. Dimana 52,2% pengguna narkoba saat ini berusia di bawah 30 tahun, dimulai dari tingkat Sekolah Dasar (SD). Tingkat kematian di Indonesia rata-rata 50 orang karena narkoba setiap hari, dan akan terus meningkat trennya,” pungkas Asep.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar