Selasa, 29 Mei 2018
PANNA Garut Sosialisasi Bahaya Narkoba Kepada Karyawan Tunas Daihatsu
Kasus penyalahgunaan narkoba di lingkungan masyarakat, masih saja sering terjadi. Sehingga perlu adanya upaya preventif, untuk mengatasi hal itu dan sangat diperlukan adanya kerja sama seluruh elemen masyarakat. Hal tersebut disampaikan Ketua Divisi Informasi Tekhnologi dan Umum dari Pergerakan Anti Napza Nusantara Amartha (PANNA) Kabupaten Garut, Kiagus Tevy Musputra SH, saat menggelar acara Training Refreshment Karyawan Tunas Daihatsu, di Jalan Otista Kecamatan Tarogong Kaler, Jumat (25/05).
“Kebetulan selain menjadi pengurus PANNA Garut, saya juga karyawan marketing Tunas Daihatsu disini. Pada kesempatan Training Refreshment ini saya meminta kepada seluruh karyawan untuk berhati-hati terhadap kasus penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif. Saya lakukan ini karena berangkat dari tanggung jawab moral dan keprihatinan terhadap kasus-kasus seputar narkoba, yang sudah pada tahap kritis sampai tingkat pelajar,” ujar Kiagus.
Pantauan hariangarut-news.com, kampanye penyuluhan Stop Narkoba dan Napza yang disampaikan PANNA Garut kepada karyawan Tunas Daihatsu disambut dengan baik dan mendapat perhatian yang cukup tinggi dari pimpinan beserta staff dealer mobil asal Jepang tersebut. Bahkan mereka sangat mengapresiasi karena salah satu Marketing Terbaik CS Tunas Daihatsu Garut berkesempatan menjadi pengurus DPD PANNA Kabupaten Garut.
Bersama PANNA, Security Tunas Daihatsu Garut siap berantas peredaran Narkoba di Kabupaten Garut. |
“Penting keikutsertaan masyarakat dalam pencegahan bahaya narkoba ini, karyawan Tunas Daihatsu sebagai bagian dari masyarakat perlu juga melakukan sosialisasi untuk memberikan pengetahuan tentang bahaya narkoba dengan melibatkan pihak BNNK, Kepolisian, dan lembaga lainnya,” jelasnya.
Kiagus berpromosi, jelang Idul Fitri 1438 H ini juga, Tunas Daihatsu Garut Memberikan 2 Program Luar Biasa yakni “Promo Lebaran Khusus PNS” dan untuk lebih memberikan rasa aman dan nyaman dalam berkendara selama bulan Ramadhan dan Lebaran, Tunas Daihatsu memberikan Fasilitas “Gratis Cek 21 Item Mobil Daihatsu Selama Bulan Puasa Ramadhan1439 H”. Untuk info terkait, lanjut Kiagus, dapat menghubungi 0853-5323-2582, pungkasnya.
Sabtu, 19 Mei 2018
Dosen Sekaligus Pengurus PANNA Garut Sosialisasi Anti Narkoba kepada Calon Guru PAI
Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Musaddadiyah Garut menyelenggarakan Program Pengenalan Akademik bagi calon guru Pendidikan Agama Islam (PAI) Semester 2, 4 dan 6. Acara akan berlangsung selama dua hari di kampus Al-Musaddadiyah, 18-19 Mei 2018. Dalam kegiatan ini juga dilakukan sosialisasi tentang pencegahan dan bahaya narkoba di kalangan generasi bangsa.
Dosen Tetap Matkul Psikologi Al-Musaddadiyah Garut, Jumari Ismanto M Ag mengatakan, kegiatan ini wajib diikuti oleh mahasiswa untuk mengenal lebih dekat terhadap keberadaan kampus berikut aktivitas di dalamnya. Penyelenggaraan acara lebih menekankan nilai-nilai edukasi dan sosialisasi anti Napza (Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif) untuk menanggulangi perederan narkoba yang semakin meresahkan masyarakat.
“Terkait dengan Narkoba, kami berharap tidak satupun mahasiswa terlebih di lingkungan kampus Al-Musaddadiyah berurusan dengan barang haram tersebut. Sesuai arahan Kopertis, tempat kami harus bersih dari Narkoba. Pembentukan kader penyuluhan anti narkoba di lingkungan kampus ini adalah salah satu kegiatan penguatan pertahanan guna menangkal narkoba. Karena bagaimanapun juga, narkoba adalah bahaya laten yang harus dihilangkan. Kita sudah bekerjasama dengan Pemkab Garut, BNNK, Sat Res Narkoba dan Kodim 0611 Garut untuk menyatakan perang terhadap narkoba,” tandas Jumari Ismanto M Ag, Jumat (18/05).
Dalam acara ini, Jumari Ismanto yang juga pengurus DPD PANNA (Pergerakan Anti Napza Nusantara Amartha) Kabupaten Garut, menyampaikan materi mengenai Psikologi Remaja dan Dinamika Kampus, serta memberikan materi “Tak Ada Alasan Baik Buat Narkoba”, mengenai HIV/AIDS pemahaman dan pencegahannya. Acara juga diwarnai dengan berbagai diskusi dan tanya jawab antara Dosen dan mahasiswa.
Melalui Program Garut Taqwa, Baznas Dukung PANNA Gelar Sosialisasi Anti Narkoba
Selama ini, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Garut kerap mendistribusikan santunan kepada sarana keagamaan, marbut, dan guru ngaji yang merupakan mustahik di Kabupaten Garut melalui program Garut Taqwa serta kontribusi penyaluran Zakat dalam berbagai bentuk program lainnya yang telah diatur dalam Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Zakat, Infaq dan Shadaqoh dan Instruksi Bupati Garut Nomor 451/Kesra tentang Optimalisasi Pengumpulan Zakat penghasilan dilingkungan Pemerintah Kabupaten Garut melalui Baznas Kabupaten Garut.
Pada kesempatan ini, Ketua BAZNAS Kabupaten Garut, H Rd Aas Kosasih M Ag M Si menyampaikan, Program Garut Taqwa diantaranya mencegah generasi muda jangan sampai mengkonsumsi Narkoba. Oleh karena, imbuh Aas, dengan adanya Pergerakan Anti Napza Nusantara Amartha (PANNA) di Kabupaten Garut maka gayung bersambut pihaknya akan membantu kegiatan-kegiatan melalui sosialisasi para penggiat anti Narkoba tersebut.
“Pengaruh Narkoba dan perilaku seks menyimpang masih saja terjadi di generasi muda, terutama generasi yang baru mengalami proses pertumbuhan menuju dewasa, sehingga sangat rentan terhadap perilaku yang menyimpang dan contoh-contoh pengaruh negatif melalui yang sering disuguhkan oleh budaya barat. Maka dari, Program Garut Taqwa selain memberikan santunan kepada kegiatan keagamaan juga melakukan pencegahan bahaya narkoba ke masyarakat,” ungkap Aas, Senin (14/05) saat ditemui di ruang kerjanya.
Aas melanjutkan, untuk menghindari perbuatan penggunaan narkoba dan sejenisnya, dan untuk menyelamatkan generasi penerus bangsa, maka BAZNAS Kabupaten Garut akan bekerjasama dan kolaborasi dengan pengurus PANNA dan semua instansi terkait untuk menyelenggarakan seminar-seminar kampanye anti narkoba yang merupakan bagian dari Program Garut Taqwa.
“Saya mengimbau kepada seluruh masyarakat sekiranya mampu menjadi panutan keluarga masing-masing dan ikut serta mengkampanyekan perang terhadap narkoba secara masif dan terarah agar sasaran menjadikan Kabupaten Garut yang gemilan bisa terwujud sesuai harapan,” tandas Aas.
Di sisi lain, sebagai pemangku amanah Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Garut, Aas mengakui masih minim melakukan sosialisasi zakat ke tengah-tengah masyarakat. Banyak hal penyebab, diantaranya terbatasnya kendaraan operasional untuk menembus daerah yang jauh dari ibu kota kabupaten. Selain itu, juga tidak sinkronnya waktu pengurus dan masyarakat.
“Sasaran kami bukan zakat para ASN saja. Disana ada zakat pertanian, perdagangan, perkebunan dan lain-lain. Ketika saya sosialisasi ke tingkat Kecamatan dan Desa masih banyak yang belum paham keberadaan BAZNAS, berarti sampai saat ini sosialisasi dianggap masih kurang. Maka dari itu mulai Syawal saya akan melakukan Training Of Trainer (TOT) agar pihak Kecamatan melakukan trainer-trainer ke desa-desa. Artinya Upzis akan kami berdayakan,” sebut Aas.
Aas menambahkan, karena masih kurangnya sosialisasi yang dipastikan berdampak pada pundi-pundi Baznas. Maka pihaknya akan meningkatkan kerjasama dengan aparat kecamatan dan desa sebagai penyambung lidah bahwa di dalam harta itu ada hak orang lain yang wajib dikeluarkan melalui zakat. Semakin banyak yang menyalurkan zakat infaq dan sadaqoh melalui Baznas, imbuh Aas, makin banyak pula saudara kita yang akan terbantu, pungkasnya.
Dandim 0611 Garut Apresiasi Program PANNA Bentuk Pengurus Anti Narkoba Kecamatan
Komandan Distrik Militer 0611 Garut, Letkol Inf Asyraf Aziz S Sos sangat mendukung program Anti Narkoba yang dibentuk oleh DPD PANNA (Pergerakan Anti Napza Nusantara Amartham) Kabupaten Garut, karena saat ini narkoba merupakan musuh besar generasi bangsa. Hal tersebut dituturkan Dandim saat menghadiri rapat koordinasi dengan jajaran Forkopimda Kabupaten Garut di rumah dinas Bupati Garut.
Menurut Dandim, Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) adalah upaya sistematis berdasarkan data penyalahgunaan narkoba yang tepat dan akurat. Perencanaan yang efektif dan efisien dalam rangka mencegah, melindungi dan menyelamatkan warga negara dari ancaman bahaya penyalahgunaan narkoba, untuk itu diperlukan kepedulian dari seluruh instansi pemerintah dalam upaya tersebut dengan mendorong satgas di instansi pemerintah menjadi pelaku P4GN secara mandiri, ucapnya.
“Kodim 0611 Garut sendiri sudah melakukan sosialisasi Program P4GN yang dilaksanakan per semester dan akan digelar di 23 Koramil di Kabupaten Garut yang dimana kegiatan tersebut terbagi 2 semester. Adapun pemateri kami libatkan dari Badan Narkotika Nasional (BNN), dari Dinas Kesehatan dari Dirjen. setelah materi sosialisasi dilakukan tes urine, dari mulai Danramil sampai anggota semuanya. Kita selaku aparat pemerintah harus bersih jangan sampai terlibat masalah narkoba. Dan dengan adanya suatu wadah masyarakat penggiat anti NAPZA melalui PANNA, saya sangat mengapresiasi sekali, karena narkoba musuh kita bersama,” terang Letkol Inf Asyraf Aziz.
Pimpinan TNI pun, lanjut Dandim, sering menggaungkan bahwa itu termasuk masalah Proxy war, yakni upaya pembodohan masyarakat dengan sasarannya kebanyakan generasi muda. Karena mereka punya tujuan generasi muda Indonesia rusak dimasa depan, artinya manakala menjadi pemimpin di negara mentalnya sudah rusak. Dandim berharap dengan adanya pengurus PANNA hingga tingkat Kecamatan agar terus melakukan sosialisasi dan pembinaan kepada masyarakat, dan memberikan informasi kepada anak-anak sekolah agar tidak terjerumus menggunakan narkoba.
Sementara itu, Ketua DPD PANNA Kabupaten Garut, Igie N Rukmana S Kom, menyatakan siap mendukung Pemerintah Kabupaten Garut dan instansi terkait untuk memberantas narkoba, dengan terus gencar mengkampanyekan anti narkoba kepada masyarakat maupun sekolah-sekolah agar Garut tidak dijadikan tempat peredaran narkoba. Dengan adanya Ormas PANNA ini, penanggulangan terhadap bencana narkoba harus terus dilakukan. Bila terus dibiarkan akan semakin banyak penerus bangsa yang terkena imbas dari dampak buruk narkoba tersebut, tukasnya.
“Dengan adanya sosialisasi P4GN ke Koramil-Koramil, ini merupakan langkah nyata yang dilakukan Kodim 0611 Garut untuk memberantas dan menjauhkan jajarannya dari peredaran serta penggunaan narkoba. Begitupun dengan kami, karena peredaran narkoba saat ini sudah merambah hingga kampung atau pedesaan, maka kami akan secepatnya membentuk dan mengukuhkan pengurus Pergerakan Anti Napza Nusantara Amartha di tingkat kecamatan. Saya juga berharap semua anggota PANNA yang ada di kecamatan terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat dan anak muda agar tidak ada lagi yang terkena narkoba,” pungkasnya.
Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Garut, Gandeng PANNA Perkuat Komitmen Basmi Narkoba
Sekretaris Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Kabupaten Garut, yang juga menjabat Kasat Pol PP Kabupaten Garut, Dede Romansyah, mengajak kepada pengurus DPD Pergerakan Anti Napza Nusantara Amartha (PANNA) Kabupaten Garut untuk bekerjasama memperkuat koordinasi sebagai komitmen bersama melakukan penanggulangan HIV/AIDS dan narkoba, Rabu (15/05).
Menurutnya, penanggulangan HIV/AIDS dan narkoba tidak akan tuntas jika hanya sebatas slogan, namun membutuhkan kesadaran penuh akan bahaya HIV aids dan narkoba sebagai bahaya laten. Oleh karena itu, imbuh Dede, DPD PANNA sebagai organisasi masyarakat penggiat narkoba sudah sepatutnya bergandeng tangan dengan KPA untuk sama-sama memberantas narkoba sebagai cikal bakal dampak HIV/Aids.
“HIV/AIDS dan narkoba seperti fenomena gunung es, yang terlihat mungkin tidak seberapa namun didalamnya begitu besar, sehingga dibutuhkan tindakan dan gerakan massif. Berbagai kegiatan sosialisasi telah dilakukan, dilingkungan sekolah, organisasi masyarakat, namun dari segi angka tidak terlihat penurunan yang signifikan, sehingga membutuhkan perlakuan strategis. Maka dari itu,
harus ada gerakan sinergis antara KPA dan PANNA untuk sama-sama memperkuat ketahanan sosial, pengawasan dari keluarga, karena persoalan narkoba merupakan persoalan yang dapat merusak dan mengancam peradaban,” pungkas Dede.
harus ada gerakan sinergis antara KPA dan PANNA untuk sama-sama memperkuat ketahanan sosial, pengawasan dari keluarga, karena persoalan narkoba merupakan persoalan yang dapat merusak dan mengancam peradaban,” pungkas Dede.
Sementara Sekretaris DPD PANNA Kabupaten Garut, Insan Hadiansyah SH, mengaku sangat gembira dengan adanya kerjasama dengan lembaga KPA tersebut. Artinya, kata dia, semakin banyak gerakan-gerakan masif melalui kampanye atau penyuluhan kepada masyarakat terkait bahaya narkoba dan HIV/Aids, maka akan semakin kecil peluang masyarakat untuk menggunakan barang haram tersebut.
BAZNAS Dan PANNA, Bekerjasama Melalui Program Garut Taqwa
![](https://i1.wp.com/www.koran-fakta.com/wp-content/uploads/2018/05/IMG-20180514-WA0032.jpg?resize=696%2C522)
Dijaman sekarang ini Pengaruh Narkoba dan perilaku seks menyimpang masih saja terjadi di generasi muda, terutama generasi yang baru mengalami proses pertumbuhan menuju dewasa, sehingga sangat rentan terhadap perilaku yang menyimpang dan contoh-contoh pengaruh negatif melalui yang sering disuguhkan oleh budaya barat.
Maka dari, itu Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) melalui Program Garut Taqwa selain memberikan santunan kepada kegiatan keagamaan juga akan melakukan pencegahan bahaya narkoba ke masyarakat, ungkap Kepala Baznas Kab Garut, Rd Aas Kosasih , Senin (14/05) saat ditemui di ruang kerjanya di jalan Pramuka Kec Garut Kota.
Lebih jauh Aas mengatakan , untuk menghindari perbuatan penggunaan narkoba dan sejenisnya, dan untuk menyelamatkan generasi penerus bangsa, maka BAZNAS Kabupaten Garut akan bekerjasama dan kolaborasi dengan pengurus PANNA dan semua instansi terkait untuk menyelenggarakan seminar-seminar kampanye anti narkoba yang merupakan bagian dari Program Garut Taqwa.
“Saya mengimbau kepada seluruh masyarakat sekiranya mampu menjadi panutan keluarga masing-masing dan ikut serta mengkampanyekan perang terhadap narkoba secara masif dan terarah agar sasaran menjadikan Kabupaten Garut yang gemilan bisa terwujud sesuai harapan,” tandas Aas.
Ia menambahkan, kami Baznas sangat mengaspresiasi dan menyambut baik dengan adanya Pergerakan Anti Napza Nusantara Amartha (PANNA) di Kabupaten Garut ini, Dan pihaknya (Baznas-red) akan membantu kegiatan-kegiatan melalui sosialisasi para penggiat anti Narkoba tersebut, Paparnya.
Kepala Kejaksaan Negeri Garut, Salut Adanya Pembentukan PANNA
Bertempat di ruang kerjanya di Jalan Merdeka, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Kepala Kejaksaan Negeri Garut, Azwar SH MH menerima kunjungan silaturahmi Organisasi Masyarakat Pergerakan Anti Napza Nusantara Amartha (PANNA) Kabupaten Garut. Silaturahmi ini sekaligus perkenalan pengurus DPD PANNA Kabupaten Garut kepada Kejari Garut dan Keluarga Kejaksaan Negeri Garut, Jumat (11/05).
Dalam pertemuan tersebut, Azwar sangat kagum dan mengapresiasi atas kunjungan pengurus PANNA karena memang, imbuh Kejari, sebagai pejabat baru di lingkungan Kabupaten Garut, dirinya berharap bisa menjalin silaturahmi dengan seluruh komponen masyarakat baik dari kalangan organisasi maupun masyarakat umumnya.
Kepala Kejaksaan Negeri Garut, Azwar SH MH, mengapresiasi kunjungan pengurus DPD PANNA Kabupaten Garut, Jumat (11/05). |
“Bersama penegak hukum dan BNN yang ada di Kabupaten Garut, dengan adanya silaturahmi ini, mari semangat kebersamaan kita tingkatkan dan diperkuat untuk menyongsong Garut khususnya, dan Indonesia umumnya, bebas dari narkoba. Saya sangat mengapresiasi dan simpati juga merasa salut, karena disaat permasalahan bangsa, yakni generasi sudah diracuni oleh narkoba, ada sebagian masyarakat yang peduli untuk mencegah peredaran Napza melalui pembentukan pengurus PANNA ini,” ungkap Kejari Garut, Jumat (11/05).
Azwar menambahkan, untuk Kabupaten Garut, kasus-kasus Narkotika yang diterima di mejanya masih bisa dihitung dengan jari. Kebanyakan, imbuh dia, kasus yang ditangani hanya sebatas Minuman Keras (Miras). Namun hal ini harus tetap diwaspadai, dan penanggulangan narkoba bukan hanya urusan penegak hukum tapi diutamakan peranan dari masyarakat untuk sosialisasi salah satunya oleh PANNA ini, pungkas Azwar.
BNNK Garut Berharap Keberadaan PANNA Bisa Menekan Peredaran Narkoba
Usai kunjungan ke Satuan Narkoba Polres Garut, pengurus DPD Pergerakan Anti Napza Nusantara Amartha (PANNA) Kabupaten Garut melakukan silaturahmi ke Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Garut, Senin (07/05).
Dalam silaturahmi tersebut, Ketua DPD PANNA, Igie N Rukmana S Kom, didampingi Sekretaris Insan Hardiansyah SH beserta pengurus lainnya, bertemu dengan Kepala Sub Bagian Umum BNNK Garut, Asep Sahrudin SE, di ruang kerjanya Jalan Patriot No 3A, Kecamatan Tarogong Kidul. Dalam pertemuan tersebut, Igie mengungkapkan PANNA merupakan wadah berhimpun bagi organisasi anti narkoba yang ada di Indonesia. Fungsi PANNA tidak bedanya dengan Mitra BNN lainnya, yakni sama-sama sebagai wadah berhimpun organisasi dibidang anti narkoba.
BNNK Garut menyambut baik kehadiran pengurus DPD PANNA Kabupaten Garut dan berharap bisa menekan peredaran narkoba yang ada di wilayah Garut. |
“PANNA dalam pembentuknya akan membantu seluas-luasnya pihak BNN dan Kepolisian untuk berperan aktif melakukan Pencegahan, Pemberantasan, penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN). Kami saling koordinasi kepada seluruh masyarakat dan instansi terkait, untuk bersama-sama bertanggung jawab berpartisipasi memberantas narkoba,” tukas Igie.
Sementara itu, Kasubag Umum BNNK Garut, menyambut baik kehadiran PANNA ini. Pihaknya berharap ke depan, khususnya dengan keberadaan PANNA di Kabupaten Garut hendaknya bersinergi dengan BNNK dalam hal pemberantasan peredaran narkoba di Indonesia khususnya Wilayah Garut.
“PANNA sudah kami anggap bagian dari Mitra BNN. Jadi wajar rasanya untuk menjalin kerja sama dalam hal pemberantasan narkoba. Saya berharap dengan adanya PANNA bisa menekan atau mengurangi peredaran maupun pengguna narkoba. Karena bagaimanapun juga kita akan sulit bila sampai membersihkan, namun paling tidak bisa memutus mata rantainya,” ujar Asep Sahrudin, Senin (07/05).
Asep melanjutkan, bagi BNNK, untuk pemberantasan narkoba tidak bisa dilaksanakan sendiri. Pastinya imbuh dia, pihaknya butuh dukungan dari semua pihak termasuk dari PANNA. Dalam pemaparannya, Asep mengatakan banyak hal yang telah dilakukan pemerintah dan masyarakat guna mencegah peredaran gelap narkoba. Namun korban dari peredaran terus bertambah.
“Adanya rasa keprihatinan sosial yang tinggi atas generasi muda bangsa yang di ambang kehancuran. Dimana 52,2% pengguna narkoba saat ini berusia di bawah 30 tahun, dimulai dari tingkat Sekolah Dasar (SD). Tingkat kematian di Indonesia rata-rata 50 orang karena narkoba setiap hari, dan akan terus meningkat trennya,” pungkas Asep.
Kunjungan PANNA Garut ke Sat Narkoba, Ketahanan Keluarga Menjadi Protek yang Pertama
Demi menyelamatkan generasi bangsa dengan meningkatkan kesadaran bahwa keluarga adalah benteng utama dalam mencegah akibat-akibat dari penyalahgunaan dan peredaran narkotika, penggiat anti narkoba Pergerakan Anti Napza Nusantara Amartha (PANNA) Kabupaten Garut melakukan kunjungan silaturahmi dan ramah tamah dengan Kasat Narkoba Polres Garut, Senin (07/05) di Kantor Sat Res Narkoba Polres Garut.
Dalam arahannya ke jajaran pengurus DPD PANNA Kabupaten Garut, Kapolres Garut yang diwakili Kasat Narkoba Polres Garut, AKP Cepi Hermawan SH menuturkan, langkah pertama untuk mencegah bahaya narkoba ini harus dimulai dari lingkungan keluarga sebagai lingkup terpenting yang dapat membentengi dari bahaya zat adiktif tersebut, selanjutnya secara bertahap bisa dilakukan pada lingkungan masing-masing.
“Ibarat teori obat nyamuk, sosialisasi dimulai dari lingkungan terkecil. Ketahanan keluarga menjadi protek yang pertama dalam rangka menjaga dan membentengi kita dari bahaya narkoba, selanjutnya tumbuh kembangkan pemahaman bahaya narkoba dilingkungan sekitar. Jika itu sudah dilakukan, maka akan timbul rasa cinta pada keluarga dan lingkungannya, sehingga semua berkomitmen untuk bergerak secara aktif di semua elemen masyarakat Garut untuk bersama memerangi narkoba dan menyelamatkan generasi bangsa,” papar Kasat Narkoba Polres Garut, Senin (07/05).
Kasat Narkoba Polres Garut, AKP Cepi Hermawan SH, sangat terbuka menerima kunjungan silaturahmi dengan pengurus DPD PANNA Kabupaten Garut, Senin (07/05). |
Cepi melanjutkan, selama ini pihaknya rutin melakukan penyuluhan dan sosialisasi ke sekolah-sekolah yang ada di Kabupaten Garut. Karena kata dia, betapa pentingnya memberikan apresiasi kepada generasi muda yang merupakan aset bangsa untuk dapat mengembangkan potensinya semaksimal mungkin, sehingga generasi muda dapat fokus melakukan kegiatan-kegiatan positif dan berprestasi, menciptakan suasana kreatif dan menghindari suasana dari pergaulan negatif yang cenderung ke arah narkoba.
“Kami sangat mengapresiasi dengan adanya keberadaan PANNA yang merupakan kepanjangan tangan baik BNNK maupun Kepolisian untuk sama-sama memberantas peredaran narkoba di wilayah Kabupaten Garut. Kita harapkan, setelah pertemuan ini, pengurus PANNA bisa melanjutkan sosialisasi bahaya narkoba pada keluarga di rumah masing-masing dan bisa jadi agen-agen pencegahan narkoba di lapangan yakni lingkungan masyarakat dan keluarga,” terangnya.
Maka dari itu, lanjut Cepi, pencegahan narkoba tidak bisa hanya satu komunitas saja yang terlibat, namun semua stake holder harus terlibat. Semangat kebersamaan harus ditingkatkan dan diperkuat untuk menyongsong Garut bebas dari narkoba. Permasalahan ini tentunya menjadi tanggung jawab semua sebagai warga Indonesia, bukan hanya tugas kepolisian saja, pungkasnya.
Jalin Sinergitas, Pengurus DPD PANNA Garut Kunjungi Kesbangpol dan Dinas Sosial
Jajaran pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Pergerakan Anti Napza Nusantara Amartha (PANNA) Kabupaten Garut, menggelar kunjungan silaturahmi ke Badan Kesatuan Kebangsaan Politik (Bakesbangpol) dan Dinas Sosial Kabupaten Garut guna menjalin sinergitas, kerjasama dan pembekalan wawasan sosialisasi dalam pencegahan peredaran narkoba di Kabupaten Garut.
Ketua DPD PANNA Kabupaten Garut, Igie N Rukmana S Kom, akan membentuk pengurus Kecamatan diseluruh Kabupaten Garut, hal itu disampaikan saat acara audensi di Kantor Kesbangpol Jalan Patriot, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Jumat (04/05). Dalam acara itu, Igie juga menjelaskan, guna menciptakan Kabupaten Garut aman, damai dan sejahtera serta terhindar dari narkoba, berbagai upaya akan dilakukan, mulai dari pembentukan pengurus- pengurus baru di setiap daerah juga melakukan sosialisasi tentang bahaya penyalahgunaan Napza, ujarnya.
“PANNA adalah organisasi sosial kemasyarakatan, kepeloporan peduli anti narkoba berusaha meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat melalui pencegahan peredaran narkoba dan sosial kontrol. Dalam kesempatan ini juga, melalui pengurus DPD PANNA Kabupaten Garut yang belum lama ini dilantik menjadi momentum perang tehadap penyalahgunaan narkoba di wilayah Garut. Fenomena narkoba seperti puncak gunung es yang hanya terlihat di permukaannya saja, mudah-mudahan keberadaan kami akan mampu membantu BNNK dan Kepolisian,” ucap Igie.
Sementara itu Kepala Badan Kesbangpol Kabupaten Garut, Drs Wahyudijaya M Si, menerima dan mendukung segala upaya yang akan dilakukan PANNA. Pihaknya berterima kasih atas terbentuk dan kehadiran pengurus di Kesbangpol. Wahyu mengatakan, untuk mencegah peredaran narkoba dibutuhkan kerja sama dengan semua pihak. Menurutnya, beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi bahaya narkoba yakni dengan menghindari, mencegah, dan menangkap pelaku pengedar narkoba.
Foto bersama usai Pengurus DPD PANNA Kabupaten Garut melakukan kunjungan ke Dinas Sosial Kabupaten Garut, Jumat (04/05). |
“Kami sangat mendukung dan mengapresiasi PANNA Garut karena ini sudah menjadi partner, dan siap sharing kapan saja. Mudah-mudahan masyarakat akan segera sadar tentang bahaya penyalahgunaan narkoba. Penyebaran narkoba sudah hampir tak bisa dicegah. Mengingat hampir seluruh penduduk dunia dapat dengan mudah mendapat narkoba dari oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. PANNA harus efisien dan segera dapat membuahkan hasil dalam kerjanya mensosialisasikan akan bahaya Napza,” ujar Kepala Badan Kesbangpol Garut, Jumat (04/05).
Dihari yang sama, pengurus DPD PANNA berkunjung ke Dinas Sosial Kabupaten Garut. Dalam kunjungannya, selain dihadiri oleh Kabid Rehabilitas Sosial, Hj Lin Herlina S Sos, para staff pun turut hadir dalam acara silaturahmi tentang bahaya penyalahgunaan narkoba di ruangan Kabid Rehabsos tersebut. Ia menilai bahaya narkoba masih mengintai generasi muda khususnya di Kabupaten Garut.
“Acara silaturahmi ini merupakan bentuk kerjasama untuk sama-sama memberantas peredaran narkoba yang dimana tujuannya memberi edukasi terhadap masyarakat maupun pelajar terkait bahaya penyalahgunaan narkoba. Narkoba memang sudah menjadi momok yang menakutkan bagi masyarakat. Berbagai kampanye anti narkoba dan penanggulangan terhadap orang-orang yang ingin sembuh dari ketergantungan narkoba semakin banyak didengung-dengungkan. Sebab, penyalahgunaan narkoba bisa membahayakan bagi keluarga, masyarakat, dan masa depan bangsa,” pungkas Kabid Rehabsos dari Dinas Sosial tersebut.
Ketua DPW PANNA Jawa Barat, Cegah Narkoba Bersama Stakeholder
Ketua Umum DPP PANNA, Elli Ermawati, resmi melantik Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Pergerakan Anti Nafza Nusantara Amartha (DPW PANNA) Provinsi Jawa Barat, Naftali Fesiwarrisa, periode 2018-2023 bersama pengurus DPW Provinsi Banten, Sumatera Selatan dan Papua. Kegiatan ini juga sekaligus melantik pengurus DPD PANNA Se-Jawa Barat di Graha Bhayangkara, Kecamatan Cicendo, Kota Bandung, Minggu (29/04).
Pelantikan kali ini disaksikan Kabag Ops Dit Res Narkoba Polda Jabar, AKBP Drs Mulyadi SH MH, Danramil 1803 Andir-Cicendo, Kodim 0618/BS Bandung, Mayor Inf N. Andri, staff Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, Ketua IPSI Jawa Barat, Ketua Umum PANNA Pusat Elli Ermawati bersama jajaran, pengurus PANNA yang dilantik beserta tamu undangan lainnya.
DPP PANNA lantik pengurus DPW PANNA Provinsi Jawa Barat, Banten, Sumatera Utara, Papua dan pengurus DPD Se-Provinsi Jawa Barat. |
Usai dilantik, Ketua DPW PANNA Jawa Barat mengatakan, kepengurusan DPD PANNA di 27 Kabupaten/Kota Se-Jawa Barat harus lebih aktif bersama sejumlah elemen dan pemerintah memerangi bahaya narkoba. Naftali Fesiwarrisa atau yang akrab dipanggil Navy Moses menyampaikan, pengurus DPD usai dilantik supaya langsung bergerak untuk melaksanakan kegiatan, jangan usai dilantik malah fakum, ucapnya.
“Organisasi PANNA bergerak di bidang pencegahan peredaran dan pemberantasan narkoba. Kami menargetkan membentuk relawan anti narkoba sampai tingkat RT dan RW. Dalam waktu dekat, kami akan melaksanakan Training of Trainer Kader Anti Narkoba bersama BNN. Kami telah berkomitmen mendukung BNN menyosialisasikan kebijakan dan reoreintasi baru pemerintah dalam penanganan bahaya narkoba, di mana pengguna narkoba akan direhabilitasi,” papar Navy Moses kepada hariangarut-news.com disela-sela pelantikan.
Foto bersama jajaran pengurus DPP, DPW, DPD Pergerakan Anti Nafza Nusantara Amartha (NAPPA). |
Ia melanjutkan, dukungan pimpinan PANNA Pusat sangat ia apresiasi. Dan jabatan yang ia emban memiliki tanggung jawab besar untuk pencegahan narkoba di Jawa Barat. Ia juga meminta dukungan semua pihak dalam pelaksanaan tugasnya. Ia mengatakan keinginannya bersama semua stakeholder seperti pemerintah untuk mewujudkan generasi penerus yang handal. Dan sekarang ini bahaya narkoba menjadi penghambat besar demi cita-cita bersama mencetak SDM unggul khususnya di Provinsi Jawa Barat.
“Bagaiman generasi muda kedepan bila orang-orang baik memilih diam dan kalah sama orang jahat. Orang jahat perusak generasi muda sudah bergerak sejak lama. Pemimpin besar kita adalah pemimpin yang mampu mewariskan generasi penerus yang handal. Ini sering kita lupakan, malah memikirkan perbedaan jaman dulu dan sekarang. Tantangan tiap zaman berbeda dan sekarang narkoba menjadi musuh kita bersama, dan NAPPA hadir untuk membantu tugas-tugas Polri serta BNN,” pungkas Navy.
Rabu, 16 Mei 2018
Berantas Narkoba, Polda Jabar dan Pangdam III Siliwangi Apresiasi Pelantikan Pengurus PANNA Jawa Barat 2018
Indonesia memang menjadi salah satu daerah yang cukup rawan masuknya narkoba. Untuk memberantas narkoba tidak hanya menjadi tugas pihaknya kepolisian dan Badan Narkotika Nasional (BNN), namun menjadi tugas semua pihak. Begitu juga organisasi kemasyarakatan salah satunya Pergerakan Anti Nafza Nusantara Amartha (PANNA).
Hal itu disampaikan Kapolda Jabar yang diwakili Kabag Ops Dit Res Narkoba Polda Jabar, AKBP Drs Mulyadi SH MH, saat menghadiri kegiatan Pelantikan dan Pengukuhan Pengurus DPW PANNA Provinsi Jawa Barat, Banten, Sumatera Utara, Papua dan Pengurus DPD PANNA Se-Jawa Barat, Minggu (29/04) di Graha Bhayangkara, Jalan Cicendo, Kota Bandung.
Mulyadi sangat menyambut baik dengan terbentuknya PANNA. Kedepannya diharapkan dapat bekerja sama bersama instansi lain dalam memberantas narkoba di Jawa Barat. Perang melawan Narkotika, Psikotropika, Zat Adiktif, kata dia, menjadi tanggung jawab semua pihak. Maka dengan ini, pihaknya berharap PANNA bisa sinergi dengan Kepolisian dan BNN. PANNA harus memahami lingkup tugas pokok pungsinya, semoga PANNA terus eksis, tukasnya.
“Sebelumnya kami mohon maaf bapak Kapolda tidak bisa hadir karena sedang ada kegiatan ke Surabaya. Atas nama Polda Jabar kami sangat mengapresiasi pelantikan pengurus DPW dan DPD PANNA tersebut. Perlu diketahui bahwa Negara kita bukan lagi darurat Narkoba, tapi sedang berperang melawan Narkoba. Beberapa waktu lalu bersama Mabes Polri kami telah mengamankan peredaran barang haram sebanyak 3 ton yang disuplai dari Cina, belum lagi saat ini kita sedang diguncang miras oplosan,” papar AKBP Drs Mulyadi SH MH.
Sementara, Danramil 1803 Andir-Cicendo, Kodim 0618/BS Bandung, Mayor Inf N. Andri mewakili Pangdam III Siliwangi menyampaikan jika Polri dan BNN lebih pada penegakan pelanggaran hukum melalui alat bukti, TNI lebih menempatkan pelaku narkoba, khususnya bandar sebagai musuh negara, paparnya.
“Pemberantasan dikaitkan dengan tugas TNI, maka bandar narkotika itu tidak pada posisi melanggar hukum, tapi musuh negara. Ancaman terhadap negara. Mau tidak mau kita harus berantas narkoba.
Dengan adanya pelantikan ini, saya berharap kader-kader PANNA bisa menyampaikan bahaya Narkoba hingga ke masyarakat bahkan ke tingkat RT/RW. Artinya, PANNA harus banyak turun ke lapangan,” pungkas Mayor Inf N Andri.
Dengan adanya pelantikan ini, saya berharap kader-kader PANNA bisa menyampaikan bahaya Narkoba hingga ke masyarakat bahkan ke tingkat RT/RW. Artinya, PANNA harus banyak turun ke lapangan,” pungkas Mayor Inf N Andri.
Hadir dalam Pelantikan Pengurus DPW dan DPP NAPPA tersebut, Gubernur Jawa Barat yang diwakili Dinas Pendidikan Provinsi, Pangdam III Siliwangi yang mewakili, Kapolda Jabar yang mewakili, Dinas Kesehatan dan Dinas Pemadam Kebakaran Kota Bandung, Ketua IPSI Jawa Barat, Ketua Umum PANNA Pusat Elli Ermawati bersama jajaran, pengurus PANNA yang dilantik beserta tamu undangan lainnya.
Adapun jajaran pengurus DPW yang dilantik yakni Provinsi Jawa Barat, Banten Sumatera Utara, dan Papua. Sementara dari Pengurus DPD Se-Jawa Barat diantaranya Kabupaten Garut, Purwakarta, Indramayu, Bogor, Ciamis, Bekasi, Bandung, Kota Bandung, Karawang, Kota Bogor, Kota Banjar, Subang, Bandung Barat, Kota Bekasi, Kota Cimahi, dan Kuningan.
Langganan:
Postingan (Atom)
Launching HUT KE-1 PANNA, Mobil Dinas Bupati dan Wakil Bupati Garut Dipasang Stiker Anti Narkoba
Apel pagi dan Upacara Peringatan Hari Kebangkitan Nasional Ke-111 Tingkat Kabupaten Garut Tahun 2019 yang berlangsung di lapangan Setd...
![](https://buanaindonesia.co.id/jabar/wp-content/uploads/sites/3/2019/05/IMG-20190520-WA0065-696x522.jpg)
-
Penutupan rangkaian kegiatan peringatan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia Ke 73 Tahun 2018, Komunitas Baraya Cibatu Garut (Batugar) gela...
-
Bahaya narkoba sangat rentan mengancam para pelajar. Berdasarkan hasil penilitian, 27,32 persen pengguna narkoba di Indonesia adalah para...
-
Dalam rangka pelaksanaan Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika (P4GN), BNN t...